MENINGKATKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI ILMIAH SISWA
KELAS IV SD REJOSARI 3 SEMARANG MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOSAINS PADA
MATA PELAJARAN IPA
sumber gambar: google
Proses pembelajaran yang baik adalah
pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan
masalah, kolaborasi, dan komunikasi (Kulsum & Nugroho, 2014). Kemampuan komunikasi dan berpikir dalam
proses pembelajaran dapat dibangun melalui berbagai aspek penting yaitu
merumuskan pertanyaan, mendeskripsikan dan membangun argumen.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di
kelas IV SD Negeri Rejosari 3 Semarang pada saat pelaksanaan magang III tanggal
2 Agustus 2017-14 September 2017 diperoleh hasil bahwa selama proses
pembelajaran hanya sedikit siswa yang terlihat mengajukan pendapatnya terkait
dengan materi yang disampaikan oleh guru. Ketika guru bertanya, mayoritas siswa
memberikan jawaban berupa pernyataan sederhana tanpa disertai bukti dan alasan
pendukung. Kegiatan diskusi serta interaksi antar siswa maupun siswa dengan
guru kurang intensif.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
yang dilakukan dengan Bapak Karjono yang merupakan wali kelas IV B SD Negeri
Rejosari 3 Semarang pada tanggal 5 September 2017 didapatkan hasil bahwa siswa
kelas IV SD Negeri Rejosari 3 Semarang memiliki kemampuan argumentasi ilmiah yang
masih rendah. Rendahnya tingkat kemampuan argumentasi ilmiah siswa dapat
dilihat dari sedikitnya respon siswa ketika guru meminta siswa untuk mengemukakan
pendapatnya serta dari melihat jawaban siswa pada lembar kerja argumentasi yang
diberikan oleh guru.
Kemampuan argumentasi ilmiah siswa yang baik
harus memuat aspek—aspek argumentasi ilmiah meliputi claim, evidence, dan
reasoning. Claim merupakan
pernyataan yang menjawab permasalahan. Evidence merupakan data ilmiah
yang mendukung suatu pernyataan. Reasoning merupakan suatu alasan atau
pembenaran yang menghubungkan pernyataan dengan bukti. Rendahnya kemampuan
argumentasi ilmiah siswa kelas IV SD Negeri Rejosari 3 ini disebabkan kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru selain itu proses
pembelajaran yang masih berpusat pada guru yang kurang memaksimalkan siswa
dalam berargumentasi ilmiah.
Aspek—aspek dalam berargumentasi ilmiah siswa
kelas IV SD Negeri Rejosari 3 Semarang dapat dikembangkan melalui proses
pembelajaran yang tepat. Salah satu upaya meningkatkan kemampuan argumentasi
ilmiah siswa kelas IV SD Negeri Rejosari 3 Semarang yaitu dengan melaksanakan
proses pembelajaran berbasis etnosains. Etnosains merupakan pengetahuan—
pengetahuan di masyarakat yang bersifat tradisional dan turun temurun (Sukra,
2010). Proses pembelajaran berbasis etnosains bertujuan untuk memperkenalkan
peserta didik mengenai fakta yang telah berkembang di suatu masyarakat,
kemudian dikaitkan dengan materi – materi sains ilmiah dan pengetahuan. Menurut
pendapat Mulyasa (2011) menyatakan bahwa peserta didik akan lebih tertarik jika
proses pembelajaran berhubungan dengan kehidupan sehari—hari.
Desa Rejosari merupakan kawasan di Semarang
yang terkenal dengan potensi lokal olahan minuman khas es gempol. Es gempol
merupakan bagian dari budaya, menurut Unesco (2002) profesi pembuatan makanan
khas dapat dinyatakan sebagai bagian dari budaya, karena budaya adalah suatu
cara hidup yang dimiliki oleh suatu kelompok serta diwariskan dari generasi ke
generasi yang lain. Proses pembelajaran berbasis etnosains tidak hanya fokus
terhadap bahan ajar yang diberikan, namun juga mengajak peserta didik untuk
melakukan observasi pada suatu industri, sehingga kegiatan pembelajaran membuat
siswa lebih aktif dan berpusat pada siswa (Ambarwati, 2013). Berdasarkan
pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembuatan es gempol dapat
menjadikan kegiatan pembelajaran berbasis etnosains yang akan membantu siswa
dalam mempelajari mata pelajaran IPA materi perubahan wujud zat kelas IV SD Negeri Rejosari 3 Semarang.
Proses pembelajaran berbasis etnosains pembuatan es gempol ini membantu siswa
untuk memunculkan argumentasi ilmiah, karena sebuah argumentasi ilmiah
merupakan kesimpulan atau keputusan yang berupa sebuah pernyataan dengan
didukung bukti dan hasil analisis.
Alasan—alasan yang
sudah dipaparkan di atas merupakan faktor utama yang melatarbelakangi peneliti
untuk mengadakan penelitian yang berjudul Upaya Peningkatan Kemampuan Argumentasi Ilmiah melalui
Pembelajaran IPA Berbasis Etnosains pada Siswa Kelas IV SD Negeri Rejosari 3
Semarang.
(aya)
(aya)

